Kamis, 16 Oktober 2014

UCAPAN DAN EJAAN


 A.   Ucapan
Pengaruh yang terjadi pada masa sekarang di dalam masyarakat adalah pengaruh pada aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.

B. Ejaan

Pengantar
                Sebelum EYD diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan Soewandi atau ejaan Republik yang berlaku mulai 19 Maret 1947. Namun sebelum ejaan Soewandi berlaku ejaan Van Ophuysen yang ketentuannya dimuat dalam Kitab Logat Malajoe yang disusun dengan bantuan Engku Nawawi Gelar Soeta Ma’mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim yang berlaku sejak tahun 1901, digunakan huruh Jawi atau Arab Melayu dan juga dengan huruf Latin dengan ejaan yang tiddak teratur.

2.    Penulisan Huruf

a. Penulisan Huruf Kapital
Berikut ini adalah penulisan yang menggunakan huruf kapital :
1. Mengawali kalimat
2. Huruf awal nama diri
3. Ucapan langsung
4. Huruf pertama yang berhubungan dengan Tuhan dan Kitab Suci

                Sudah kita ketahui bahwa  huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat yang baru. Di samping itu huruf kapital juga digunakan sebagai huruf awal pada nama diri. Ucapan langsungjuga diawali dengan hurufkapital.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:  Semoga Dia tidak melalaikan hamba-Nya
                Engkaulahlah tempatku berkeluh kesah.

                Dalam   kaitanya   dengan   nama   diri,   gelar   kehormatan,   keturunan,   atau kagamaan,juga ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:  Nabi Ibrahim, Haji Idim, Sultan Hamengkubuwono X

Tentu saja terpisah dari nama diri, dalam pengertian umum, huruf-huruftersebut ditulis dengan hurufkecil.
Contoh:  Dia baru saja diangkat menjadi presiden
                Tahun ini aku tidak pergi naik haji.

Nama jabatan juga ditulis diawal dengan hurufkapital apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri.
Contoh:  Walikota Depok
             Rektor Universitas  Gajah Mada

Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata, kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital kecuali apabila kata tersebut berupa kata tegas.
Nama diri contohnya           :  Totong Rukmanto, Andika Pratama, Sigit Wijayanto
Nama lembaga contohnya    :  Departemen Keuangan

b. Huruf Tebal dan Huruf Miring
Nama lembaga, judul buku atau nama majalah.
Contoh : Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Judul naskah yang dicetak sebagai buku
Contoh : “ Ejaan yang Benar dalam Bahasa Indonesia “

Menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian kata atau kelompok kata.
Contoh : Dia bukan menipu tetapi ditipu.

Menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya.
Contoh : Politik devide et impera pernah menghancurkan negeri ini.

3.    Penulisan Partikel dan Awalan
                Ada kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu : Adi-
Contoh :               adikarya, adikodrati
        Awa-
Contoh :               awahubung, awawarna
Awa- digunakan untuk mengindonesiakan awalan de-.
 Antara-
Contoh :               antarsiswa, antarwarga
        Maha
Apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai.
Contoh :                Mahaaagung, Mahaadil
Apabila dirangkai dengan kata bentukan tidak dirangkaikan.
Contoh :               Maha Pengasih, Maha Penyayang
Pengcualian untuk Maha esa, tetap harus dipisah Ejaan yang betul menurut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
        Pra-
Contoh :               Praujian, Prakira
 Pasca-
Contoh :               Pascabanjir, Pascaperang

Penulisan Bilangan
Bilangan ada yang harus ditulis dengan angka, ada yang harus ditulis dengan huruf. Bilangan yang menunjukan tahun, jam, tanggal, nomor rumah, harus ditulis dengan angka. Begitu juga bilangan yang digunakan untuk memberi nomor bab, subbab, atau bagian-bagian dari subbab.
Tanda Baca
Ada bermacam-macam tanda baca/pungtuasi, seperti titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (: ), dan petik (“..”).

  1. Tanda Titik(.)
Sudah kita ketahui tanda titik dipakai untuk menandai berakhirnya kalimat. Di samping itu tanda titik juga digunakan sesudah nomor bab atau subbab atau bagian dari subbab.

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka minum jus jeruk.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.


Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
Lionel A. Messi
Indah D. pertiwi

    2.  Tanda Koma (,)

                Koma digunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara
dalam suatu kalimat. Tanda koma sering digunakan setelah seruan, seperti: ah,
wah, aduh, ya, hai, dan sebagainya.


                Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh :
Merk mobil banyak macamnya, Daihatsu,Honda,Mitsubitshi,Nissan, dll.

    3.   Titik Koma (;)

Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
Contoh: Semua mahasiswa diperlakukan sama; tidak ada yang di manjakan
Tanda titik koma juga digunakan untuk membatasi bagian-bagian kalimat
yang sudah mengandung koma.

   4.   Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai akhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau perincian.
Contoh : Nama Anggota : 1. Andika
                                        2. Subhan

   5.  Tanda Petik ("-")

Di atas disebutkan bahwa yang ditulis dengan tanda petik dalam tulisan atau ketikan biasanya dicetak dengan huruf miring. Penggunaan tanda petik dalam petikan langsung tidak dicetak dengan huruf miring, melainkan tetap dicetak dengan suatu majalah pun tanda petik itu tetap digunakan.

   6.   Tanda Hubung (-)

Tanda hubung juga digunakan untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun apabila semuanya ditulis dengan angka.
Contoh: Medan, 17-01-1995
Tanda hubung juga digunakan untuk menghubungkan awalan atau akhiran dalam bahasa Indonesia yang dirangkaikan dengan kata dasar asing.
Contoh: Di-tendang , pen-coblos-an
Tanda hubung juga digunakan untuk mendai hubungan kata-kata dalam kelompok kata agar tidak menimbulkan tafsiran yang tidak dikehendaki.
Contoh: suami pejabat yang nakal itu.

    7.   Tanda-Tanda Baca Yang Lain

Tanda–tanda baca yang lain ialah tanda pisah (-), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ( ), tanda kurung siku ([ ]), tanda garis miring  (/) dan tanda penyingkat/apostrof (‘)

Tanda pisah juga digunakan dalam arti”sampai dengan”.
Contoh : 1980--2014

Tanda elips (…)
Contoh : Kalau engkau tidak mau ….yah…, biarlah saya pulang saja.

Tanda Tanya (?)
Contoh : Siapa nama Ibu kamu ?

Tanda Seru (!)
Contoh : Tolong ambilkan saya air !

Tanda Kurung ()
Contoh : Ini adalah tanda seru (!).

Tanda Kurung Siku []
Contoh : Men[t]ertawakan


Tanda Garis Miring (/)
Contoh :  Speed Internet di Indonesia kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

Tanda penyingkat atau apostrof (')

Contoh : 1 Januari '88 ('88 = 1988)


Ucapan Dan Ejaan

A.   Ucapan
Pengaruh yang terjadi pada masa sekarang di dalam masyarakat adalah pengaruh pada aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.

B. Ejaan

Pengantar
                Sebelum EYD diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan Soewandi atau ejaan Republik yang berlaku mulai 19 Maret 1947. Namun sebelum ejaan Soewandi berlaku ejaan Van Ophuysen yang ketentuannya dimuat dalam Kitab Logat Malajoe yang disusun dengan bantuan Engku Nawawi Gelar Soeta Ma’mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim yang berlaku sejak tahun 1901, digunakan huruh Jawi atau Arab Melayu dan juga dengan huruf Latin dengan ejaan yang tiddak teratur.

2.    Penulisan Huruf

a. Penulisan Huruf Kapital
Berikut ini adalah penulisan yang menggunakan huruf kapital :
1. Mengawali kalimat
2. Huruf awal nama diri
3. Ucapan langsung
4. Huruf pertama yang berhubungan dengan Tuhan dan Kitab Suci

                Sudah kita ketahui bahwa  huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat yang baru. Di samping itu huruf kapital juga digunakan sebagai huruf awal pada nama diri. Ucapan langsungjuga diawali dengan hurufkapital.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya pun ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:  Semoga Dia tidak melalaikan hamba-Nya
                Engkaulahlah tempatku berkeluh kesah.

                Dalam   kaitanya   dengan   nama   diri,   gelar   kehormatan,   keturunan,   atau kagamaan,juga ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:  Nabi Ibrahim, Haji Idim, Sultan Hamengkubuwono X

Tentu saja terpisah dari nama diri, dalam pengertian umum, huruf-huruftersebut ditulis dengan hurufkecil.
Contoh:  Dia baru saja diangkat menjadi presiden
                Tahun ini aku tidak pergi naik haji.

Nama jabatan juga ditulis diawal dengan hurufkapital apabila dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti nama diri.
Contoh:  Walikota Depok
             Rektor Universitas  Gajah Mada

Nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata, kata-kata tersebut diawali dengan huruf kapital kecuali apabila kata tersebut berupa kata tegas.
Nama diri contohnya           :  Totong Rukmanto, Andika Pratama, Sigit Wijayanto
Nama lembaga contohnya    :  Departemen Keuangan

b. Huruf Tebal dan Huruf Miring
Nama lembaga, judul buku atau nama majalah.
Contoh : Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Judul naskah yang dicetak sebagai buku
Contoh : “ Ejaan yang Benar dalam Bahasa Indonesia “

Menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian kata atau kelompok kata.
Contoh : Dia bukan menipu tetapi ditipu.

Menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya.
Contoh : Politik devide et impera pernah menghancurkan negeri ini.

3.    Penulisan Partikel dan Awalan
                Ada kata atau awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu : Adi-
Contoh :               adikarya, adikodrati
        Awa-
Contoh :               awahubung, awawarna
Awa- digunakan untuk mengindonesiakan awalan de-.
 Antara-
Contoh :               antarsiswa, antarwarga
        Maha
Apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai.
Contoh :                Mahaaagung, Mahaadil
Apabila dirangkai dengan kata bentukan tidak dirangkaikan.
Contoh :               Maha Pengasih, Maha Penyayang
Pengcualian untuk Maha esa, tetap harus dipisah Ejaan yang betul menurut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
        Pra-
Contoh :               Praujian, Prakira
 Pasca-
Contoh :               Pascabanjir, Pascaperang

Penulisan Bilangan
Bilangan ada yang harus ditulis dengan angka, ada yang harus ditulis dengan huruf. Bilangan yang menunjukan tahun, jam, tanggal, nomor rumah, harus ditulis dengan angka. Begitu juga bilangan yang digunakan untuk memberi nomor bab, subbab, atau bagian-bagian dari subbab.
Tanda Baca
Ada bermacam-macam tanda baca/pungtuasi, seperti titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (: ), dan petik (“..”).

  1. Tanda Titik(.)
Sudah kita ketahui tanda titik dipakai untuk menandai berakhirnya kalimat. Di samping itu tanda titik juga digunakan sesudah nomor bab atau subbab atau bagian dari subbab.

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka minum jus jeruk.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.


Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
Lionel A. Messi
Indah D. pertiwi

    2.  Tanda Koma (,)

                Koma digunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara
dalam suatu kalimat. Tanda koma sering digunakan setelah seruan, seperti: ah,
wah, aduh, ya, hai, dan sebagainya.


                Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh :
Merk mobil banyak macamnya, Daihatsu,Honda,Mitsubitshi,Nissan, dll.

    3.   Titik Koma (;)

Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
Contoh: Semua mahasiswa diperlakukan sama; tidak ada yang di manjakan
Tanda titik koma juga digunakan untuk membatasi bagian-bagian kalimat
yang sudah mengandung koma.

   4.   Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai akhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau perincian.
Contoh : Nama Anggota : 1. Andika
                                        2. Subhan

   5.  Tanda Petik ("-")

Di atas disebutkan bahwa yang ditulis dengan tanda petik dalam tulisan atau ketikan biasanya dicetak dengan huruf miring. Penggunaan tanda petik dalam petikan langsung tidak dicetak dengan huruf miring, melainkan tetap dicetak dengan suatu majalah pun tanda petik itu tetap digunakan.

   6.   Tanda Hubung (-)

Tanda hubung juga digunakan untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun apabila semuanya ditulis dengan angka.
Contoh: Medan, 17-01-1995
Tanda hubung juga digunakan untuk menghubungkan awalan atau akhiran dalam bahasa Indonesia yang dirangkaikan dengan kata dasar asing.
Contoh: Di-tendang , pen-coblos-an
Tanda hubung juga digunakan untuk mendai hubungan kata-kata dalam kelompok kata agar tidak menimbulkan tafsiran yang tidak dikehendaki.
Contoh: suami pejabat yang nakal itu.

    7.   Tanda-Tanda Baca Yang Lain

Tanda–tanda baca yang lain ialah tanda pisah (-), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ( ), tanda kurung siku ([ ]), tanda garis miring  (/) dan tanda penyingkat/apostrof (‘)

Tanda pisah juga digunakan dalam arti”sampai dengan”.
Contoh : 1980--2014
              21--100
Tanda elips (…)
Contoh : Kalau engkau tidak mau ….yah…, biarlah saya pulang saja.
             Kalau kamu mau....yah....,ayo kita pergi
Tanda Tanya (?)
Contoh : Siapa nama Ibu kamu ?

             Kamu tinggal dimana?

Tanda Seru (!)
Contoh : Tolong ambilkan saya air !
             Saya punya buah Anggur !
Tanda Kurung ()
Contoh : Ini adalah tanda seru (!).

             Ini adalah tanda tanya(?)

Tanda Kurung Siku []
Contoh : Men[t]ertawakan

             Men[t]erejemahkan


Tanda Garis Miring (/)
Contoh :  Speed Internet di Indonesia kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

Tanda penyingkat atau apostrof (')

Contoh : 1 Januari '88 ('88 = 1988)


Totong Rukamnto
58413943
2IA04
             
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar