1. PENGERTIAN
SPESIFIKASI PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu
pasar agar diperhatikan, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan kebutuhan. Produk merupakan keluaran (output) dari suatu proses
produksi yang berupa barang dan atau jasa.
Spesifikasi didefinisikan sebagai uraian yang terperinci mengenai
persyaratan kinerja (performance) barang/jasa atau uraian yang terperinci
mengenai persyaratan kualitas material dan pekerjaan yang diberikan penyedia
(conformance) barang/jasa
Uraian spesifikasi hendaknya memenuhi 5 W + 1 H. What mengandung
unsur kualitas dan kuantitas barang/jasa. When mewakili waktu. Where mengandung
unsur lokasi. Who menyangkut target kelompok penyedia yang dapat mengadakan
barang/jasa. How menunjukkan cara yang tepat untuk menjamin value barang/jasa
yang didapatkan. Terakhir why mewakili keterikatan barang/jasa dengan sasaran
kegiatan.
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu
produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada
dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah
manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan
segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien
dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses
segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi
perusahaan, yaitu:
·
Terukur
(Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun
luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
·
Terjangkau
(Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
dilayani secara efektif.
·
Cukup luas
(Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
·
Dapat dilaksanakan
(Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan
melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan
ktiteria tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri
dengan barang konsumsi. Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan
mensegmentasikan pasarnya atas dasar :
1. Segmentasi Atas Dasar Geografis
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam
unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan
tetapi, harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada
dimasing-masing daerah.
Segmen pasar berdasarkan faktor geografi merupakan tujuan pasar
dalam unitgeografis yang berbeda. Pada segmen ini, advertiser memutuskan dalam
mendesain produk yang mengacu pada :
1) Beroperasinya produk ke dalam satu atau beberapa
wilayah geografis, seperti iklan rokok Long Beach ditujukan kepada masyarakat
wilayah Asean yang berselera rokok putih,
2) Beroperasinya produk ke dalam semua wilayah dengan
memperhatikan variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis, seperti
Indomierasa kedaerahan, ada rasa Rawon Surabaya, Sate Madura, Rendang Padang
dan lain-lain.
Jenis produk yang berdasarkan kewilayahan tersebut sering
dilakukan advertiser dalam menciptakan desain periklanan ke local genius.
Perbedaan konsep acuan pada daerah tertentu dalam desain periklanan yang
memberikan kekhasan daerah tertentu, seperti seni dan budaya yang ada,
merupakan penekanan informasi yang melekat pada produk. Sebagai contoh daerah
Jawa Timur yang mengangkat seni Ludruk, Jawa Tengah mengangkat seni Wayang
Purwa, Jawa Barat dengan seni jaipongannya, Bali yang diekpos tari Kecaknya dan
daerah lain atau budaya yang ada di daerahnya untuk diangkat sebagai pendukung
tampilnya suatu iklan. Seperti iklan rokok Djie Sam Soe 234 kretekyang selalu
mengangkat seni dan budaya sebagai pendukung misi “produk warisan paraleluhur”.
2. Segmentasi Atas Dasar
Demografis
Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar
kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis,
seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan lain-lain.
Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir
selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang
mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target
market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang
terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat
dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir
demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
3. Segmentasi Atas Dasar
Psychografis
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen
kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
Penilaian konsumen dan orientasi nilai yang muncul dapat membantu
marketer untuk mengenali peluang produk yang baru dan meletakkan produk
tersebut dalam posisi yang bagus dalam segmen konsumen. Misalnya, seperti nilai
“kesenangan”, “hidup yang menyenangkan”, hidup yang nyaman” dan “penilaian
diri”, akan meningkatkan aspek kepentingannya, sehingga para marketer dapat
menemukan brand untuk produk, warna dan desain yang menonjolkan nilai-nilai
yang penting ini.
Variabel geografis dan demografi secara tradisional menjadi
variabel utama dalam segmentasi pasar. Meskipun demikian, harus juga
dipertimbangkan faktor psikografis (kelas sosial, personalitas, dan gaya hidup
) yang membedakan setiap orang dalam kelompok geografis atau demografi. Dalam
segmentasi psikografi, pasar dibagi dalam sejumlah kelas sosial, karakteristik
personal, dan atau gaya hidup.
- Kelas Sosial
Karakteristik yang berbeda dan keinginan orang-orang dalam kelas
yang berbeda untuk membuat sebuah kelas sosial berbasiskan segmentasi pasar
seperti untuk minuman, perabotan, layanan keuangan, mobil, pakaian, hotel,
aktivitas hiburan, dll. Para penjual seringkali menggunakan kelas sosial dalam
melakukan segmentasi pasar mereka. Departemen store yang mewah, misalnya, yang
melayani kelas atas saat toko diskon yang murah melayani pasar keluarga dan
kelas yang dibawahnya .
Pemasar yang menggunakan kelas sosial untuk membagi pasar mereka
dalam membangin produk, mendesain iklan, menghias toko, mengembangkan
elemen-elemen lain dalam pemasaran mereka sehingga terlihat berebda dalam kelas
sosial sasaran mereka. Misalnya Perusahaan General Wine & Spirits
menggunakan slogan “Apa yang diberikan orang kaya untuk kemakmurannya ” dalam
mempromosikan Whiskey Royal Salute Scotch .
- Personalitas
Ketika para pemasar mencoba segmen pasar berdasarkan variabel
personalitas, mereka mencoba untuk menawarkan brand yang menggambarkan (atau
“personalitas brand”) yang akan terlihat khusus bagi konsumen. Hal ini bisa
dijabarkan meliputi kompulsif, kompetitif, ektrovet, ramah, otoriter, ambisius,
dan agresif. Bank yang mempromosikan dirinya sebagai “bersahabat” dan
memerintahkan petugas pelayanan konsumen untuk memanggil mereka dengan nama
pertamanya, berusaha untuk bersahabat dengan orang-orang. Beberapa pemasar
kosmetik dan beberapa sasaran keuangan membidik individu yang agresif .
Meskipun beberapa studi telah menyarankan hubungan antara
karakteristik kepribadian beberapa perilaku pembeli, hasil dari banyak
penelitian belum konklusif. Namun demikian, beberapa pemasar, seperti
ditunjukkan di atas, mencoba untuk membagi pasar berdasarkan kepribadian,
percaya bahwa kepribadian mempengaruhi produk dan merek yang akan dibeli
konsumen.
- Gaya Hidup
Segmentasi berdasarkan gaya hidup adalah metode terbaru dalam
mengenali aspek dalam kehidupan orang-orang dalam melakukan pembelian. Hal ini
melibatkan menanyai responden terhadap indikasi seberapa kuat mereka setuju
atau tidak setuju terhadap serangkaian pernyataan (mungkin sebanyak dua puluh
lima halaman pertanyaan) yang meliputi aktivitas mereka, minatnya, dan opini
(yang disebut sebagai pertanyaan AIO /activities, interest, opinions).
Dengan menganalisa tanggapan mereka, para pemasar dapat menentukan
jika ada perbedaan antar kelompok konsumen. Jika pengelompokan tersebut ada,
maka pemasar memiliki profil gaya hidup dari konsumen untuk setiap kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar